Friday, June 26, 2009

Teman Adalah Hadiah


Teman adalah hadiah terindah kurniaan Tuhan buat kita.

Seperti hadiah, ada yang bungkusannya cantik dan ada yang bungkusannya tidak cantik. Yang bungkusannya cantik punya wajah rupawan, atau keperibadian yang menarik. Yang bungkusannya tidak cantik punya wajah biasa saja, atau keperibadian yang biasa saja, atau mungkin buruk.

Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek. Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berkongsi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam, saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa bersama. Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.

Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka. Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justeru kerana ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya. Sayangnya yang kita dapat darinya seringkali sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll.

Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencuba menghindar dari mereka. Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKAN-lah kerana mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta kerana dia sebenarnya inginkan cinta kita, simpati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan luka-luka dalam yang memasung jiwanya.

Bagaimana boleh kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana boleh kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama? Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka kerana mereka tidak mahu berlari atau berenang bersama kita. Mereka tidak akan memberitahu bahawa "lutut" mereka luka atau mereka "takut air", mereka akan beritahu bahwa mereka tidak suka berlari atau mereka akan nyatakan berenang itu membosankan dll. Itulah cara mereka mempertahankan diri.

Mereka akan kata:
"Menari itu tidak menarik"
"Tidak ada yang sesuai denganku"
"Teman-temanku sudah lulus semua"
"Aku ini buruk siapa yang bakal tahan denganku"
"Kisah hidupku membosankan"

Mereka tidak akan kata:
"Aku tidak boleh menari"
"Aku mendambakanmu "
"Aku kesepian"
"Aku ingin diterima"
"Aku ingin diberi perhatian"

Mereka semua hadiah buat kita, tak kira bungkusnya cantik atau buruk, entah isinya bagus atau jelek. Dan jangan tertipu oleh luaran. Hanya ketika kita bertemu jiwa dengan jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita.

sumber: homepage amin

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...