Friday, January 2, 2015

Kelahiran Nabi Muhammad saw



Kelahiran Nabi Muhammad saw pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke 53 sebelum Hijriah atau hampir satu setengah abad silam, merupakan pembuka rahmat bagi alam semesta.

Berbagai keajaiban mengiringi masa-masa menjelang, saat dan setelah kelahiran beliau. Berbagai keajaiban yang dapat dikategorikan juga sebagai irhash. Irhash merupakan peristiwa luarbiasa (keajaiban) yang dialami oleh manusia yang normal sebagai pertanda bakal kenabiannya kelak.

Irhash dibagi menjadi tiga:
1. Irhash yang dinyatakan di dalam kitab yang tidak boleh diubah atau dipindah
2. Tanda-tanda kerasulan yang dibuktikan melalui berita-berita dari orang alim melalui ilham dan sebagainya
3. Kejadian luarbiasa yang berlaku semasa kelahiran Nabi

Tentang berbagai keajaiban yang mengiringi masa-masa menjelang, saat dan setelah kelahiran beliau, masih banyak kaum muslimin yang belum ataupun tidak mengetahui peristiwa-peristiwa di balik kelahiran beliau Nabi Muhammad saw. Ini dikarenakan masih banyaknya rahasia yang belum terungkap.

Menyingkap kembali peristiwa-peristiwa di balik kelahiran beliau Junjungan Besar Nabi Muhammad saw. Sebenarnya banyak keajaiban yang berlaku sebelum kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.

Pertama, ibunya, Aminah, saat sedang mengandung Nabi, beliau tidak merasa susah sebagaimana dialami oleh ibu-ibu yang hamil lainnya.

Kehamilannya disadari melalui berita yang dibawa oleh malaikat yang datang kepadanya ketika beliau sedang tidur. Malaikat mengatakan bahwa beliau telah mengandung seorang Nabi dan Junjungan seluruh umat manusia.

Selain itu kehamilannya ditandai dengan haidnya yang terputus dan berpindahnya cahaya dari wajah Abdullah--suami beliau atau ayah Nabi--ke wajah beliau.

Kedua, ketika Nur Muhammad masuk ke dalam rahim Aminah, Allah memerintahkan malaikat supaya membukakan pintu surga Firdaus dan memberitahu semua penghuni langit dan bumi.

Tanah-tanah di sekitar kawasan tersebut yang kering menjadi subur, pohon-pohon menjadi rimbun dan berbuah lebat. Begitu juga hewan-hewan di darat dan di laut sibuk membicarakannya.

Ketiga, tentera bergajah yang disebut di dalam Alqur'an surat Alfil, datang menyerang kota Mekkah. Pimpinan tentara tersebut menunggang seekor gajah besar bernama Mahmudi.

Saat mereka hampir sampai ke kota Mekkah, gajah-gajah itu berhenti dan berbalik mundur dengan izin Allah.

Namun demikian, sekumpulan burung Ababil datang menyerang dan menghancurkan mereka sebagaimana yang disebut di dalam Alqur'an. Peristiwa ini amat menakjubkan dan diriwayatkan dalam buku-buku sejarah.

Keempat, Aminah turut mengalami mimpi yang menakjubkan. Beliau menengadahkan tangan ke langit dan melihat sendiri malaikat turun dari langit. Ia diumpamakan kapas putih yang terapung di angkasa.

Kemudian malaikat tersebut berdiri di hadapannya. Ia berkata, "Kabar bahagia untuk Saudara, wahai ibu daripada seorang nabi. Putera saudara itu menjadi penolong dan pembebas manusia. Namakan dia Ahmad."

Semasa kelahiran Nabi Muhammad saw, Aminah ditemani Asiah dan Maryam. Ini merupakan satu isyarat bahwa Nabi Muhammad lebih tinggi derajatnya dari Nabi Isa dan Musa.

Hal ini diterangkan dalam kitab Taurat dan Injil bahwa akan datang seorang nabi pada akhir zaman.

Semasa beliau Nabi dilahirkan, ibunya menyaksikan nur atau cahaya keluar dari tubuh beliau. Cahaya tersebut bersinar sampai ke Istana Busra di Syria.

Cahaya itu terlihat seolah-olah anak panah dan pelangi yang dapat terlihat dari kota-kota yang jauh.

Ada juga yang berpendapat bahwa cahaya itu menerangi seluruh dunia. Ini dapat dijelaskan oleh sumber-sumber Arab yang paling awal yang menyatakan bahwa suatu cahaya terpancar dari rahim Aminah saat beliau Nabi dilahirkan.

Aminah sendiri melihat beliau Nabi berbaring dengan kedua tangannya mengangkat ke langit seperti seorang yang sedang berdoa.

Kemudian Aminah melihat awan turun menyelimuti beliau dan pula mendengar sebuah seruan, "Bimbinglah ia mengelilingi bumi Timur dan Barat, supaya mereka tahu, dan dialah yang akan menghapuskan segala perkara syirik."

Sesudah itu awan tersebut lenyap dari pandangan Aminah. Setengah riwayat menyatakan Nabi dilahirkan dalam keadaan memandang ke arah langit sambil meletakkan tangannya ke tanah sebagai tanda ketinggian martabatnya dari semua makhluk.

Aminah sendiri melihat Rasulullah ﷺdalam keadaan berbaring dengan kedua tangannya mengangkat ke langit seperti seorang yang sedang berdoa.

Bonda Baginda melihat awan turun menyelimuti dirinya sehingga beliau mendengar suatu seruan, “Pimpinlah dia mengelilingi bumi Timur dan Barat, supaya mereka tahu dan dialah yang akan menghapuskan segala perkara syirik.”

Kemudian itu awan tersebut lenyap daripada pandangan Aminah. Setengah riwayat menyatakan nabi dilahirkan dalam keadaan memandang ke arah langit kemudian meletakkan tangannya ke tanah lalu bersujud ke arah kiblat sebagai tanda ketinggian martabatnya daripada semua makhluk.

Aminah semasa mengandungkan dan melahirkan Rasulullah ﷺ, beliau tidak pernah merasa sakit dan susah sebagaimana dialami oleh ibu-ibu hamil yang lain.

Di waktu lahir, Baginda tidak macam anak-anak lain lahir, jika anak-anak lain emaknya akan rasa sakit dan keluar darah. Ini bersih, elok dan bagus. Anak-anak lain bila keluar menangis, dia tidak menangis malahan tersenyum.

Aminah juga menyedari kelahiran bayinya tidak seperti anak-anak baru lahir yang lain. Rasulullah ﷺdilahirkan dalam keadaan tali pusatnya telah siap diputuskan.

Dengan kehendak Allah سبحانه وتعالى, Rasulullah ﷺjuga tidak seperti bayi yang lain, Baginda dilahirkan dalam keadaan sudah sedia terkhitan (bersunat).

Dikatakan juga pada malam kelahiran beliau, berhala-berhala yang terdapat di Ka'bah mengalami kehancuran.

Menurut riwayat dari Abdul Mutalib, "Ketika aku sedang berada di Ka'bah, tiba-tiba berhala jatuh dari tempatnya dan sujud kepada Allah. Lalu aku mendengar suara dari dinding Ka'bah berkata, 'Telah lahir nabi pilihan yang akan membinasakan orang kafir dan mensucikanku dari berhala-berhala ini dan akan memerintahkan penyembahan kepada Yang Mahamengetahui.'"

Selain peristiwa-peristiwa tersebut, di tempat yang lain terjadi pula peristiwa yang menakjubkan. Satu goncangan terjadi di istana Kisra dan menyebabkan istana tersebut retak, manakala empat belas tiang penyangganya runtuh. Hal ini merupakan satu di antara tanda-tanda keruntuhan kerajaan tersebut.

Juga, api di negara Parsi yang tidak pernah padam hampir selama seribu tahun telah padam dengan sendirinya. Api tersebut merupakan api sembahan orang-orang Majusi yang dianggap sebagai tuhan. Peristiwa itu amat mengejutkan orang Parsi.

Dalam waktu yang sama, pada malam kelahiran Nabi, Tasik Sava yang dianggap suci tenggelam ke dalam tanah.

Setelah beliau lahir, tembakan bintang menjadi sering sebagai tanda bahwa pengetahuan iblis dan jin tentang perkara ghib sudah tamat.

Dalam riwayat yang sahih dan masyhur, ketika beliau Nabi diasuh oleh ibu susunya yaitu Halimatus Sa'diyah, ladang-ladang Halimah kembali menghijau setelah mengalami kemarau.

Begitu juga binatang-binatang ternaknya seperti kambing mengeluarkan susu yang banyak. Selain itu, Nabi tidak pernah diganggu walaupun oleh seekor lalat termasuk juga pakaian beliau.

Halimah dan suaminya juga beberapa kali melihat gumpalan awan kecil di atas kepala Nabi melindungi beliau dari panas matahari.

Ketika berusia empat tahun, saat beliau sedang bermain-main dengan saudara susuannya, tiba-tiba datang dua malaikat mendekati beliau yaitu malaikat Jibril dan Mika'il.

Kedua malaikat itu lalu membelah dada beliau dan mengeluarkan segumpal darah dan mencuci gumpalan darah itu dengan salju. Ada yang meriwayatkan bahwa gumpalan darah itu dicuci di dalam bejana emas dengan air zam-zam, lalu diletakkan kembali di tempatnya semula.

Hal ini jelas sebagaimana diterangkan dalam surah Al-insyirah ayat 1: "Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (wahai Muhammad)?"

Berdasarkan peristiwa tersebut jelaslah kelahiran Nabi Muhammad saw mempunyai keistimewaan tersendiri. Ini karena beliau adalah khatamul-anbiya, penutup para nabi.

Kejadian-kejadian luar biasa ini telah membuktikan kepada kita kemuliaan beliau di sisi Allah, sekaligus sebagai bukti kerasulannya.

Di samping bukti-bukti tersebut dijelaskan pula di dalam kitab-kitab terdahulu seperti Taurat, Zabur dan Injil tentang beliau sebagai rasul yang terakhir.

* Anisah Bahyah Hj Ahmad, pengajar di Kolej Poly-Tech MARA, Batu Pahat, Johor, Malaysia. Artikel ini diadaptasi dari sebuah tulisan Anisah di mijlis myMasjid.

Rujukan: Anisah Bahyah (2012). Keajaiban mengiringi kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.

sumber: rakan fb

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...